TITRASI KADAR MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG (POLYCROL) MELALUI METODE TITRASI ASAM BASA
1.Juliany Halim (21)
2.Kevin Leonardo (22)
3.Metta Katharina (23)
4.Michelle Sanita (24)
Kelas 11 IPA 1
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
MEI 2016
Oleh : Kevin
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan yang kami dapatkan untuk terlibat dalam pembuatan laporan ini. Kami juga berterima kasih kepada guru kimia kami Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan yang telah memberikan ilmu beliau sehingga kami mampu menyelesaikan laporan berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dengan sebaik mungkin.
Para peneliti megakui bahwa laporan ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Karena itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang telah melakukan percobaan dan membuat laporan dengan baik dan sepenuh hati. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman kami yang telah turut serta membantu kami selama pelaksanaan tugas ini hingga selesai.
Kami harap kepada pembaca laporan untuk memaklumi bila ada kesalahan kata yang tidak berkenan di hati pembaca laporan dan memaafkannya. Kami berharap laporan ini dapat menjadi inspirasi yang bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.
Jambi, 13 Mei 2016
Oleh : Michelle
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kadar magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida dalam obat maag (polycrol) dengan metode titrasi asam basa
Oleh : Kevin
MANFAAT
Melalui praktikum ini diperoleh kadar magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida pada obat maag (polycrol) dengan metode titrasi asam basa.
Oleh : Kevin
TEORI SINGKAT
Maag adalah gejala penyakit yang menyerang kambung yang disebabkan karena meningkatnya asam dalam lambung. Oleh karena itu metode pengobatan pada penyakit ini adalah dengan menetralisir asam tersebut dengan zat yang bersifat basa. Karena itu Obat Maag selalu mengandung Magnesium Hidroksida dan Alumunium Hidroksida. Tetapi dalam percobaan kali ini yang ditentukan hanya kadar basanya saja.
Penentuan kadar basa dalam sampel obat maag ini ditentukan dengan metode titrasi asam-basa. Sejumlah sampel dilarutkan dengan aquades kedalam labu ukur hingga tanda batas. Kemudian larutan tersebut dipipet dan ditambahkan 10 mL HCl dan 3 tetes indikator phenolptalein. Setelah itu dititrasi dengan NaOH 0.1N hingga terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah sangat muda.
Oleh : Kevin
ALAT DAN BAHAN
Alat :
· Lumpang Porselin
· Kain lap
· Kertas putih
· Pipet Tetes
· Timbangan (Alat Digital Analitic Balance)
· Tissue
· Label
Bahan :
· Air Mineral 600 ml (1 botol)
Oleh : Tulisan (Juliany), Gambar (Metta)
METODE
6. Ambil 10 ml larutan emulsi obat maag dari labu ukur yang sudah disiapkan di atas lalu masukkan ke dalam Erlenmeyer.
7. Tambahkan juga 10 ml H Cl 0.110565, kocok homogen
7. Tambahkan juga 10 ml H Cl 0.110565, kocok homogen
9. Titrasi dengan larutan Na OH 0,1050 M sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi pink muda lalu catat volume Na OH yang diperlukan dan jumlah tetesnya.
10. Lakukan 2 kali pengulangan dan catat hasilnya ke dalam tabel pengamatan.
Oleh : Metta
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Melalui titrasi asam basa menggunakan Na OH 0.1050 M, diperoleh kadar Alumunium Hidroksida sejumlah 275 mg per tablet dan Magnesium Hidroksida sejumlah 100 mg per tablet dengan netto tiap tablet 5 ml. Berdasarkan berat tablet 1060 mg, maka diperoleh Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida terkandung di dalam tablet 36,36 %.
Sementara pada kemasan obat maag (polycrol), tertera kadar asam Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida sejumlah 275 mg dan 100 mg yang artinya zat sisanya bukan Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida melainkan agent lain yaitu Simeticone dan air yang berguna untuk memadatkan dan membentuk tablet obat maag.
Sementara pada kemasan obat maag (polycrol), tertera kadar asam Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida sejumlah 275 mg dan 100 mg yang artinya zat sisanya bukan Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida melainkan agent lain yaitu Simeticone dan air yang berguna untuk memadatkan dan membentuk tablet obat maag.
Oleh : Metta
KESIMPULAN
Melalui titrasi asam basa menggunakan Na OH 0.1050 M, diperoleh kadar Alumunium Hidroksida sejumlah 275 mg per tablet dan Magnesium Hidroksida sejumlah 100 mg per tablet. Berdasarkan berat tablet 1060 mg,maka diperoleh persentase Alumunium Hidroksida 5.853607273 % dan Magnesium Hidroksida 16.09742 %. Bahan aktif dari obat maag ini sekitar 36,36 %. Sementara pada kemasan obat maag (polycrol), tertera kadar asam Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida sejumlah 275 mg dan 100 mg yang artinya zat sisanya bukan Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida melainkan agent lain yaitu Simeticone dan air yang berguna untuk memadatkan dan membentuk tablet obat maag.
Oleh : Juliany
Oleh : Juliany
SARAN
1. Obat maag sebaiknya dihaluskan hingga benar-benar halus agar lebih cepat larut dalam larutan NaOH.
2. Pada saat meneteskan larutan NaOH, larutan obat maag dikocok perlahan pada setiap tetes titran yang diberikan.
3. Pada saat mengukur berat bubuk obat maag, tunggu hingga timbangan mengeluarkan angka yang stabil dan tidak berubah-ubah.
4. Perhatikan dengan SANGAT TELITI perubahan warna yang terjadi pada larutan obat maag yang telah diberi larutan NaOH. Akan lebih baik botol dialasi dengan kertas berwarna putih yang bersih untuk melihat perubahan warna.
5. Catat jumlah kandungan zat dalam obat maag dan jumlah tetesan larutan NaOH agar mendapat hasil percobaan yang pasti.
6. Takaran bahan hendaknya dilakukan dengan akurat untuk menjaga kemurnian hasil.
Oleh : Michelle
KATA PENUTUP
Kami selaku para peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah turut serta membantu kami dalam menyelesaikan laporan dan pratikum ini, terutama kepada Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan yang telah memberikan ilmu yang cukup sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tanpa hambatan.
Demikianlah laporan yang telah kami buat mengenai materi titrasi . Kami mohon maaf untuk kesalahan dalam laporan ini karena tidak semua manusia dapat melakukan suatu hal dengan sempurna. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.
Jambi, 13 Mei 2016
Oleh : Michelle
DAFTAR PUSTAKA
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Yogjakarta : Citra Media
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 1. Yogjakarta : Citra Media
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 1. Yogjakarta : Citra Media
Oleh : Michelle
KONTRIBUTOR
Guru Pembimbing
Elizabeth Tjahjadarmawan, S. Si, M. Pd
Pembuat dan design blog
Metta Katharina
Admin
Juliany Halim
Writer
Group (Juliany Halim, Kevin Leonardo, Metta Katharina, Michelle Sanita)
Editor & Media Source
Metta Katharina
Oleh : Michelle