MENENTUKAN
TRAYEK PH DAN WARNA DARI INDIKATOR ALAMI BUNGA SEPATU WARNA MERAH
Nama Anggota :
1. Juliany Halim (21)
2. Kevin Leonardo (22)
3. Metta Katharina (23)
4. Michelle Sanita (24)
Kelas XI IPA 1
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
April 2016
Puji syukur ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan yang diberikan Bu Elizabeth Tjahjadarmawan .
Dalam
pelaksanaan pembuatan laporan ini, peneliti ingin berterima kasih kepada:
- Bu Elizabeth Tjahjadarmawan selaku guru kimia di sekolah kami yang sudah memberikan kami arahan dan bimbingan serta ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan praktikum ini.
- Seluruh anggota kelompok praktikum ini yang telah bersama- sama bekerja dan saling membantu guna menyelesaikan praktikum ini dan pembentukan laporan ini .
- Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan praktek dan laporan yang kami susun ini.
Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jambi, 8 April 2016
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini
untuk menentukan daerah trayek pH dan perubahan warna indikator alami bunga
sepatu warna merah pada larutan uji asam, netral, dan basa.
MANFAAT
Melalui praktikum ini
diperoleh pemahaman bahwa indikator alami seperti bunga sepatu warna merah dapat
berubah warnanya dalam larutan asam, netral, dan basa sesuai dengan trayek pH
nya masing - masing.
TEORI SINGKAT
Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam
dan basa di dalam air menurut reaksi:
Jika
indikator bereaksi dengan zat yang bersifat asam maka kesetimbangan reaksi akan
bergeser ke kiri yaitu HIn sehingga terlihat warna 1. Jika indikator bereaksi
dengan zat yang bersifat basa maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke kanan
yaitu In- sehingga terlihat warna 2. Jika indikator bereaksi dengan zat yang
bersifat netral maka setimbang sehingga tidak terjadi pergeseran dan warna
tidak mengalami perubahan.
Dengan indikator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat
asam dan basa. Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan
suatu asam atau basa. Beberapa indikator terbuat dari zat warna alami tanaman,
tetapi ada juga beberapa indikator yang dibuat secara sintesis di laboratorium.
Indikator yang sering tersedia di laboratorium adalah kertas lakmus karena
praktis dan harganya murah.
Kita mengenal dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah
dan biru. Pada larutan asam, kertas lakmus selalu berwarna merah, sedangkan
dalam larutan basa kertas lakmus selalu berwarna biru. Jadi, larutan asam akan
mengubah kertas lakmus warna biru menjadi merah dan larutan basa akan mengubah
warna lakmus merah menjadi biru.
Beberapa jenis tanaman dapat pula dijadikan sebagai
indikator. Salah satu tanaman yang dapat pula dijadikan sebagai indikator
adalah tanaman bunga hydrangea. Warna bunga hydrangea bergantung pada keasaman
tanah. Bunga hydrangea yang berwarna merah jambu (pink) akan berubah menjadi
biru apabila ditanam di tanah yang terlalu asam. Lakmus dan bunga hydrangea merupakan
salah satu contoh indikator pH.
METODE
Alat dan
Bahan:
- Bunga sepatu warna merah (100 gr)
- Air secukupnya
- Botol Kaca
- Etanol 70% (100 ml)
- Kertas
- Karet Gelang
- Gelas bekas air mineral (20 buah)
- Sendok plastik (10 buah)
- Tisu
- Label nama
Larutan uji masing-masing 3 sdm:
- H Cl
- CH3COOH
- Na Cl
- Al (SO3)4
- Air hujan
- Indikator (bunga sepatu warna merah)
- Air mineral
- Air deterjen/Air sabun
- Na2CO3
- Na OH
Sebelum di ekstrak:
Sesudah di ekstrak:
HASIL PENGAMATAN
Foto larutan uji dengan indikator:
Tabel trayek warna dan pH :
Perhitungan nilai Ka indikator :
Nilai Ka indikator dapat dihitung dengan persamaan :
Melalui persamaan diatas dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Berdasarkan variabel yang telah dipenuhi, nilai Ka dapat dihitung dengan cara :
Jadi, nilai Ka indikator adalah 1,258926656 x 10-4
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Indikator alami bunga sepatu
warna merah dijadikan indikator karena mempunyai zat warna yang disebut
antosianin dan mampu memberikan perubahan warna baik pada senyawa asam maupun
senyawa basa. (Referensi : Hidayatulmayyani. 2001. Kenapa Ekstrak Bunga Sepatu
digunakan untuk Indikator Asam Basa).
Indikator bunga sepatu warna merah
ternyata lebih cocok digunakan untuk menguji larutan yang asam dilihat dari pH
nya yaitu 5,0. Hal ini juga berdasarkan trayek pH dan warna yang diperoleh dari
hasil eksperimen , yaitu adanya perubahan warna bervarian di antara larutan-larutan
asam, yaitu dari pH 2-4. Dari hasil pengamatan, di antara pH 2 (pembulatan 1,6)
hingga pH 4 (pembulatan 4,1) terdapat variasi warna dari merah terang, merah
tua kecoklatan, dan ungu. Atas dasar pengamatan tersebut, kami simpulkan trayek
pH indikator alami bunga sepatu warna merah berkisar antara pH 2-4.
Pada kenyataannya, ekstrak bunga
sepatu warna merah adalah indikator asam basa yang paling baik karena ketika
dilarutkan dengan larutan basa menunjukan gejala dengan perubahan warna menjadi
hijau. Dan ketika dilarutkan dengan larutan asam akan menunjukan gejala dengan
berwarna merah. Jadi sebenarnya, indikator alami bunga sepatu warna merah ini
dapat menguji larutan asam maupun basa. Tetapi pada percobaan kali ini,
kelompok kami menyimpulkan bahwa indikator ini lebih cocok pada larutan asam dilihat
dari trayek pH dan warna.
Nilai Ka indikator adalah
1,258926656 x 10-4 menunjukan bahwa indikator alami bunga sepatu
warna merah merupakan asam lemah.
KESIMPULAN
1. Trayek indikator alami dari ekstrak bunga sepatu
warna merah menunjukkan perubahan warna dari merah terang – ungu.
2. Trayek pH (perkiraan) sekitar 2-4 yaitu daerah asam
3. Daerah pH diperkirakan :
-Daerah di bawah pH 2 yaitu daerah asam berwarna merah terang.
-Daerah di atas pH 4 yaitu daerah basa berwarna ungu.
-Daerah di bawah pH 2 yaitu daerah asam berwarna merah terang.
-Daerah di atas pH 4 yaitu daerah basa berwarna ungu.
4. Ka yang diperoleh (metode pendekatan) :
1,258926656 x 10-4
SARAN
1. Pada saat melakukan penelitian, sebaiknya
dilakukan dengan cepat supaya larutan yang akan diuji tidak tercampur dengan
asam basa dari udara luar.
2. Pada saat melakukan pengukuran dengan pH meter, untuk mendapat hasil yang akurat, biarkan pH meter agak lebih lama agar angka tidak berubah lagi.
3. Perubahan warna pada setiap larutan hampir tidak tampak sehingga harus diperhatikan dengan teliti untuk melihatnya.
4. Nilai indikator Ka harus dihitung dengan sangat TELITI agar mendapat hasil nilai yang akurat, benar dan tepat.
2. Pada saat melakukan pengukuran dengan pH meter, untuk mendapat hasil yang akurat, biarkan pH meter agak lebih lama agar angka tidak berubah lagi.
3. Perubahan warna pada setiap larutan hampir tidak tampak sehingga harus diperhatikan dengan teliti untuk melihatnya.
4. Nilai indikator Ka harus dihitung dengan sangat TELITI agar mendapat hasil nilai yang akurat, benar dan tepat.
KATA PENUTUP
Demikian percobaan yang telah
kami lakukan. Kami berterima kasih kepada teman-teman yang telah melakukan
percobaan dengan baik dan juga kami tidak lupa untuk berterima kasih kepada
guru kimia kami yaitu Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan atas kesempatan untuk
melakukan percobaan ini.
Kami mohon maaf jika ada
kesalakan dalam penuturan kata atau dalam percobaan. Kami berharap percobaan
ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan peneliti selanjutnya. Terima kasih.
Jambi, 8 April 2016
DAFTAR PUSTAKA
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media
Hidayatulmayyani.
2001. Kenapa Ekstrak Bunga Sepatu dapat
digunakan untuk Indikator Asam Basa
KONTRIBUTOR
Guru Pembimbing
Bu Elizabeth Tjahjadarmawan, S. Si, M. Pd
Bu Elizabeth Tjahjadarmawan, S. Si, M. Pd
Pembuat dan design blog
Metta Katharina
Metta Katharina
Penulisan laporan
Juliany Halim, Kevin Leonardo, Metta Katharina, Michelle Sanita
Juliany Halim, Kevin Leonardo, Metta Katharina, Michelle Sanita
Dokumentasi dan Kameramen
Metta Katharina
Metta Katharina
As claimed by Stanford Medical, It's really the SINGLE reason this country's women get to live 10 years longer and weigh 42 lbs less than us.
BalasHapus(And actually, it has absoloutely NOTHING to do with genetics or some hard exercise and really, EVERYTHING to "how" they eat.)
BTW, I said "HOW", and not "what"...
Click on this link to find out if this easy quiz can help you decipher your true weight loss potential