Senin, 16 Mei 2016

TITRASI KADAR MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG (POLYCROL) MELALUI METODE TITRASI ASAM BASA

Posted by No life without Chemistry on 05.29 with 1 comment
TITRASI KADAR MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT  MAAG (POLYCROL) MELALUI METODE TITRASI ASAM BASA




Nama anggota :
1.Juliany Halim (21)
2.Kevin Leonardo (22)
3.Metta Katharina (23)
4.Michelle Sanita (24)


Kelas 11 IPA 1
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
MEI 2016




Oleh : Kevin




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan yang kami dapatkan untuk terlibat dalam pembuatan laporan ini. Kami juga berterima kasih kepada guru kimia kami Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan yang telah memberikan ilmu beliau sehingga kami mampu menyelesaikan  laporan berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dengan sebaik mungkin.
                  Para peneliti megakui bahwa laporan ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Karena itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang telah melakukan percobaan dan membuat laporan dengan baik dan sepenuh hati. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman kami yang telah turut serta membantu kami selama pelaksanaan tugas ini hingga selesai.
Kami harap kepada pembaca laporan untuk memaklumi bila ada kesalahan kata yang tidak berkenan di hati pembaca laporan dan memaafkannya. Kami berharap laporan ini dapat menjadi inspirasi yang bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.
Jambi, 13 Mei 2016

Oleh : Michelle


TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kadar magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida dalam obat maag (polycrol) dengan metode titrasi asam basa


Oleh : Kevin


MANFAAT
Melalui praktikum ini diperoleh kadar magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida pada obat maag (polycrol) dengan metode titrasi asam basa.


Oleh : Kevin




TEORI SINGKAT



Maag adalah gejala penyakit yang menyerang kambung yang disebabkan karena meningkatnya asam dalam lambung. Oleh karena itu metode pengobatan pada penyakit ini adalah dengan menetralisir asam tersebut dengan zat yang bersifat basa. Karena itu Obat Maag selalu mengandung Magnesium Hidroksida dan Alumunium Hidroksida. Tetapi dalam percobaan kali ini yang ditentukan hanya kadar basanya saja.


Penentuan kadar basa dalam sampel obat maag ini ditentukan dengan metode titrasi asam-basa. Sejumlah sampel dilarutkan dengan aquades kedalam labu ukur hingga tanda batas. Kemudian larutan tersebut dipipet dan ditambahkan 10 mL HCl dan 3 tetes indikator phenolptalein. Setelah itu dititrasi dengan NaOH 0.1N hingga terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah sangat muda.
Oleh : Kevin


ALAT DAN BAHAN
Alat :
·      Lumpang Porselin
·      Labu Erlenmeyer



·      Gelas Ukur



·      Pengaduk
       Glass Beaker



·      Kain lap
·      Kertas putih
·      Pipet Tetes
·      Timbangan (Alat Digital Analitic Balance)
·      Tissue
·      Label

Bahan :
·      Obat Maag dengan Magnesium Hidroksida dan Alumunium Hidroksida



·      Na OH 0.1050 M



·      Air Mineral 600 ml (1 botol)
·      Indikator PP (Phenolphetalien)



·      H Cl 0.110565 M






Oleh : Tulisan (Juliany), Gambar (Metta)


METODE

        1. Foto tablet obat maag, mereknya, dan catat kadarnya yang tertera pada kemasan.



         2. Ambil 1 butir tablet obat maag dan timbang dengan alat digital analytic balance.



          3. Gerus tablet dalam lumpang porselin sampai halus.




        4. Tambahkan 100 ml air mineral untuk diencerkan, aduk rata.



       5. Setelah itu masukan ke glass beaker 100 ml.



      6. Ambil 10 ml larutan emulsi obat maag dari labu ukur yang sudah disiapkan di atas lalu masukkan ke dalam Erlenmeyer.



    7.  Tambahkan juga 10 ml H Cl 0.110565, kocok homogen



       8. Tambahkan 3 tetes PP ke dalam Erlenmeyer,aduk rata



     9. Titrasi dengan larutan Na OH 0,1050 M sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi pink muda lalu catat volume Na OH yang diperlukan dan jumlah tetesnya.



    10. Lakukan 2 kali pengulangan dan catat hasilnya ke dalam tabel pengamatan.

Oleh : Tulisan (Juliany), Gambar (Metta)



BAGIAN CARA KERJA




Oleh : Metta


HASIL PRATIKUM




Oleh : Tulisan (Juliany), Gambar (Metta)



PERHITUNGAN





Oleh : Metta



DISKUSI DAN PEMBAHASAN

    Melalui titrasi asam basa menggunakan Na OH 0.1050 M, diperoleh kadar Alumunium Hidroksida sejumlah 275 mg per tablet dan Magnesium Hidroksida sejumlah 100 mg per tablet dengan netto tiap tablet 5 ml. Berdasarkan berat tablet 1060 mg, maka diperoleh Alumunium Hidroksida  dan Magnesium Hidroksida terkandung di dalam tablet  36,36 %.
 Sementara pada kemasan obat maag (polycrol), tertera kadar asam Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida sejumlah 275 mg dan 100 mg yang artinya zat sisanya bukan Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida melainkan agent lain yaitu Simeticone dan air yang berguna untuk memadatkan dan membentuk tablet obat maag.




Oleh : Metta

KESIMPULAN



Melalui titrasi asam basa menggunakan Na OH 0.1050 M, diperoleh kadar Alumunium Hidroksida sejumlah 275 mg per tablet dan Magnesium Hidroksida sejumlah 100 mg per tablet. Berdasarkan berat tablet 1060 mg,maka diperoleh persentase Alumunium Hidroksida 5.853607273 % dan Magnesium Hidroksida 16.09742 %. Bahan aktif dari obat maag ini sekitar 36,36 %. Sementara pada kemasan obat maag (polycrol), tertera kadar asam Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida sejumlah 275 mg dan 100 mg yang artinya zat sisanya bukan Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida melainkan agent lain yaitu Simeticone dan air yang berguna untuk memadatkan dan membentuk tablet obat maag.

Oleh : Juliany



SARAN

1.     Obat maag sebaiknya dihaluskan hingga benar-benar halus agar lebih cepat larut dalam larutan NaOH.
2.     Pada saat meneteskan larutan NaOH, larutan obat maag dikocok perlahan pada setiap tetes titran yang diberikan.
3.     Pada saat mengukur berat bubuk obat maag, tunggu hingga timbangan mengeluarkan angka yang stabil dan tidak berubah-ubah.
4.     Perhatikan dengan SANGAT TELITI perubahan warna yang terjadi pada larutan obat maag yang telah diberi larutan NaOH. Akan lebih baik botol dialasi dengan kertas berwarna putih yang bersih untuk melihat perubahan warna.
5.     Catat jumlah kandungan zat dalam obat maag dan jumlah tetesan larutan NaOH agar mendapat hasil percobaan yang pasti.
6.     Takaran bahan hendaknya dilakukan dengan akurat untuk menjaga kemurnian hasil.

Oleh : Michelle


 KATA PENUTUP

Kami selaku para peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah turut serta membantu kami dalam menyelesaikan laporan dan pratikum ini, terutama kepada Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan yang telah memberikan ilmu yang cukup sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tanpa hambatan.            
Demikianlah  laporan yang telah kami buat mengenai materi titrasi . Kami mohon maaf untuk kesalahan dalam laporan ini karena tidak semua manusia dapat melakukan suatu hal dengan sempurna. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.
Jambi, 13 Mei 2016

Oleh : Michelle



DAFTAR PUSTAKA

Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Yogjakarta : Citra Media
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 1. Yogjakarta : Citra Media



Oleh : Michelle
 KONTRIBUTOR



Guru Pembimbing
Elizabeth Tjahjadarmawan, S. Si, M. Pd

Pembuat dan design blog
Metta Katharina

Admin
Juliany Halim

Writer
Group (Juliany Halim, Kevin Leonardo, Metta Katharina, Michelle Sanita)

 Editor & Media Source
Metta Katharina


Oleh : Michelle




Minggu, 10 April 2016

UJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI BUNGA SEPATU WARNA MERAH

Posted by No life without Chemistry on 02.04 with 1 comment
MENENTUKAN TRAYEK PH DAN WARNA DARI INDIKATOR ALAMI BUNGA SEPATU WARNA MERAH



Nama Anggota :

1. Juliany Halim (21)
2. Kevin Leonardo (22)
3. Metta Katharina (23)
4. Michelle Sanita (24)

Kelas XI IPA 1
SMA XAVERIUS 1 JAMBI

April 2016




         Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang diberikan Bu Elizabeth Tjahjadarmawan .
         Dalam pelaksanaan pembuatan laporan ini, peneliti ingin berterima kasih kepada:
  •  Bu Elizabeth Tjahjadarmawan selaku guru kimia di sekolah kami yang sudah memberikan kami arahan dan bimbingan serta ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan praktikum ini.
  •  Seluruh anggota kelompok praktikum ini yang telah bersama- sama bekerja dan saling membantu guna menyelesaikan praktikum ini dan pembentukan laporan ini .
  •  Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan praktek dan laporan yang kami susun ini.

        Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Jambi, 8 April 2016



TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini untuk menentukan daerah trayek pH dan perubahan warna indikator alami bunga sepatu warna merah pada larutan uji asam, netral, dan basa.


MANFAAT


Melalui praktikum ini diperoleh pemahaman bahwa indikator alami seperti bunga sepatu warna merah dapat berubah warnanya dalam larutan asam, netral, dan basa sesuai dengan trayek pH nya masing - masing.

TEORI SINGKAT

Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa di dalam air menurut reaksi:


Jika indikator bereaksi dengan zat yang bersifat asam maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke kiri yaitu HIn sehingga terlihat warna 1. Jika indikator bereaksi dengan zat yang bersifat basa maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke kanan yaitu In- sehingga terlihat warna 2. Jika indikator bereaksi dengan zat yang bersifat netral maka setimbang sehingga tidak terjadi pergeseran dan warna tidak mengalami perubahan.
Dengan indikator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam dan basa. Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam atau basa. Beberapa indikator terbuat dari zat warna alami tanaman, tetapi ada juga beberapa indikator yang dibuat secara sintesis di laboratorium. Indikator yang sering tersedia di laboratorium adalah kertas lakmus karena praktis dan harganya murah.
Kita mengenal dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan biru. Pada larutan asam, kertas lakmus selalu berwarna merah, sedangkan dalam larutan basa kertas lakmus selalu berwarna biru. Jadi, larutan asam akan mengubah kertas lakmus warna biru menjadi merah dan larutan basa akan mengubah warna lakmus merah menjadi biru.
Beberapa jenis tanaman dapat pula dijadikan sebagai indikator. Salah satu tanaman yang dapat pula dijadikan sebagai indikator adalah tanaman bunga hydrangea. Warna bunga hydrangea bergantung pada keasaman tanah. Bunga hydrangea yang berwarna merah jambu (pink) akan berubah menjadi biru apabila ditanam di tanah yang terlalu asam. Lakmus dan bunga hydrangea merupakan salah satu contoh indikator  pH.


METODE
Alat dan Bahan:
  • Bunga sepatu warna merah (100 gr)
  • Air secukupnya
  • Botol Kaca
  • Etanol 70% (100 ml)
  • Kertas
  • Karet Gelang
  • Gelas bekas air mineral (20 buah)
  • Sendok plastik (10 buah)
  • Tisu
  • Label nama

   Larutan uji masing-masing 3 sdm:

  • H Cl
  • CH3COOH
  • Na Cl
  • Al (SO3)4
  • Air hujan
  • Indikator (bunga sepatu warna merah)
  • Air mineral
  • Air deterjen/Air sabun
  • Na2CO3
  • Na OH

 Sebelum di ekstrak:





Sesudah di ekstrak:



CARA KERJA







HASIL PENGAMATAN

Foto larutan uji dengan indikator:


Tabel trayek warna dan pH : 

Perhitungan nilai Ka indikator : 

Nilai Ka indikator dapat dihitung dengan persamaan : 



Melalui persamaan diatas dilakukan perhitungan sebagai berikut : 

Berdasarkan variabel yang telah dipenuhi, nilai Ka dapat dihitung dengan cara : 



Jadi, nilai Ka indikator adalah 1,258926656  x  10-4




DISKUSI DAN PEMBAHASAN

Indikator alami bunga sepatu warna merah dijadikan indikator karena mempunyai zat warna yang disebut antosianin dan mampu memberikan perubahan warna baik pada senyawa asam maupun senyawa basa. (Referensi : Hidayatulmayyani. 2001. Kenapa Ekstrak Bunga Sepatu digunakan untuk Indikator Asam Basa).
Indikator bunga sepatu warna merah ternyata lebih cocok digunakan untuk menguji larutan yang asam dilihat dari pH nya yaitu 5,0. Hal ini juga berdasarkan trayek pH dan warna yang diperoleh dari hasil eksperimen , yaitu adanya perubahan warna bervarian di antara larutan-larutan asam, yaitu dari pH 2-4. Dari hasil pengamatan, di antara pH 2 (pembulatan 1,6) hingga pH 4 (pembulatan 4,1) terdapat variasi warna dari merah terang, merah tua kecoklatan, dan ungu. Atas dasar pengamatan tersebut, kami simpulkan trayek pH indikator alami bunga sepatu warna merah berkisar antara pH 2-4.
Pada kenyataannya, ekstrak bunga sepatu warna merah adalah indikator asam basa yang paling baik karena ketika dilarutkan dengan larutan basa menunjukan gejala dengan perubahan warna menjadi hijau. Dan ketika dilarutkan dengan larutan asam akan menunjukan gejala dengan berwarna merah. Jadi sebenarnya, indikator alami bunga sepatu warna merah ini dapat menguji larutan asam maupun basa. Tetapi pada percobaan kali ini, kelompok kami menyimpulkan bahwa indikator ini lebih cocok pada larutan asam dilihat dari trayek pH dan warna.
Nilai Ka indikator adalah 1,258926656 x 10-4 menunjukan bahwa indikator alami bunga sepatu warna merah merupakan asam lemah.


KESIMPULAN

1. Trayek indikator alami dari ekstrak bunga sepatu warna merah menunjukkan perubahan warna dari merah terang – ungu.
2. Trayek pH (perkiraan) sekitar 2-4 yaitu daerah asam
3. Daerah pH diperkirakan : 
-Daerah di bawah pH 2 yaitu daerah asam berwarna merah terang.
-Daerah di atas pH 4 yaitu  daerah basa  berwarna ungu.
4. Ka yang diperoleh (metode pendekatan) : 1,258926656 x 10-4


SARAN

  1. Pada saat melakukan penelitian, sebaiknya dilakukan dengan cepat supaya larutan yang akan diuji tidak tercampur dengan asam basa dari udara luar.
2. Pada saat melakukan pengukuran dengan pH meter, untuk mendapat hasil yang akurat, biarkan pH meter agak lebih lama agar angka tidak berubah lagi.
3. Perubahan warna pada setiap larutan hampir tidak tampak sehingga harus diperhatikan dengan teliti untuk melihatnya.
4.  Nilai indikator Ka harus dihitung dengan sangat TELITI agar mendapat hasil nilai yang akurat, benar dan tepat.



KATA PENUTUP


Demikian percobaan yang telah kami lakukan. Kami berterima kasih kepada teman-teman yang telah melakukan percobaan dengan baik dan juga kami tidak lupa untuk berterima kasih kepada guru kimia kami yaitu Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan atas kesempatan untuk melakukan percobaan ini.

Kami mohon maaf jika ada kesalakan dalam penuturan kata atau dalam percobaan. Kami berharap percobaan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan peneliti selanjutnya. Terima kasih.
Jambi, 8 April 2016



DAFTAR PUSTAKA

Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media

Hidayatulmayyani. 2001. Kenapa Ekstrak Bunga Sepatu dapat 

digunakan untuk Indikator Asam Basa


KONTRIBUTOR

Guru Pembimbing
Bu Elizabeth Tjahjadarmawan, S. Si, M. Pd

Pembuat dan design blog
Metta Katharina

Penulisan laporan
Juliany Halim, Kevin Leonardo, Metta Katharina, Michelle Sanita

Dokumentasi dan Kameramen
Metta Katharina